Langsung ke konten utama

Anak Adalah Titipan Allah

Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Humaid dari Anas ia berkata;

"Anak laki-laki Abu Thalhah sedang menderita sakit keras, sementara Abu Thalhah pergi ke masjid, kemudian anak tersebut akhirnya meninggal dunia.

Lalu Ummu Sulaim pun mengurusi jenazah tersebut dan berpesan kepada keluarganya yang lain agar tidak mengabarkan Abu Thalhah perihal kematian anaknya. Setelah itu Abu Thalhah pulang bersama teman-temannya dari masjid, ia bertanya; "Bagaimana kondisi anak kita?" Ummu Sulaim berkata; "Lebih baik dari sebelumnya!" Kemudian Ummu Sulaim menghidangkan makan malam kepada mereka, dan merekapun makan malam, setelah itu mereka pulang dan begitu juga para wanitanya.

Di akhir malam Ummu Sulaim berkata: "Wahai Abu Thalhah, bagaimana pendapatmu terhadap keluarga si fulan, mereka meminjam suatu barang, dan mereka betul-betul dapat menikmati barang tersebut, lalu ketika yang punya barang memintanya, mereka enggan mengembalikannya?" Abu Thalhah menjawab; "Mereka tidak adil!" Lalu Ummu Sulaim melanjutkan perkataannya, "Sesungguhnya anakmu adalah titipan Allah dan Dia sudah mengambilnya."

Maka Abu Thalhah mengucapkan istirja' (Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un) dan memuji Allah. Ketika pagi sudah tiba Abu Thalhah bergegas menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat dia, beliau langsung bersabda: "Mudah-mudahan Allah memberkahi malam kalian berdua." Maka Ummu Sulaim pun hamil lagi (mengandung Abdullah) dan melahirkan di malam hari. Ummu Sulaim tidak suka untuk mentahnik (mengunyah kurma, lalu dilumurkan di bibir bayi) sebelum Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam mentahniknya. Maka di pagi hari, dengan berbekal kurma 'ajwah aku membawanya (Abdullah) kepada Rasulullah, lalu aku mendapati beliau sedang memberi makan unta-untanya. Aku berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Ummu Sulaim semalam telah melahirkan seorang anak, dan dia tidak suka untuk mentahniknya sebelum engkau yang melakukannya, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadaku: "Apakah engkau membawa sesuatu?" aku menjawab; "Beberapa kurma 'ajwah." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengambil beberapa biji dari kurma tersebut dan mengunyahnya, lalu beliau mengumpulkan ludah (dan kunyahan kurma) seraya melumurkannya ke bibir bayi tersebut, dan bayi tersebut menjilat-jilat bibirnya. Setelah itu beliau bersabda: "Kurma adalah sesuatu yang paling disukai oleh orang Anshar." Anas berkata; "Lalu aku berkata; "Wahai Rasulullah, berikanlah nama kepada bayi ini, " beliau bersabda: "Berilah nama dengan Abdullah." Telah menceritakan kepada kami Bundar berkata; Ibnu Abu Adi telah menceritakan kepada kami sebagian dari hadits ini. (Anas) berkata; "Aku menemuinya sedang beliau mengenakan selendang." Telah menceritakan kepada kami Bundar berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Ibnu 'Aun dari Muhammad dari Anas ia berkata; "Aku menemuinya sedang beliau berada dikebun meracuni hama yang datang, dan beliau waktu itu mengenakan khamishah (sejenis mantel)." Beliau lalu bersabda: "Hendaklah engkau pelan-pelan, biarlah aku yang menuju ke tempatmu." Pada awal hadits Ibnu Abu Adi mengatakan, "Sesungguhnya Abu Thalhah menjelang siang menuju Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu berkata; "Aku telah bermalam sebagaimana layaknya pengantin, " beliau bersabda: "Semoga Allah memberkahi kalian berdua di malam kalian." Dan Abu Thalhah berkata kepada Ummu Sulaim, "Bagaimana dengan kondisi anak laki-laki (kita)?" Ummu Sulaim berkata; "Ia lebih tenang dari sebelumnya." Telah menceritakan kepada kami Musa bin Hilal berkata, telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Ibnu Sirin dari Anas bin Malik ia berkata; "Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim, dan ia adalah ibu dari Anas dan Bara`. Ummu Sulaim melahirkan seorang anak laki-laki untuk Abu Thalhah, Abu Thalhah sangat mencintainya, lalu ia menyebutkan hadits tersebut. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalian melakukan malam pengantin sedang ia ada di sisi kalian?" Abu Thalhah menjawab; "Benar ya Rasulullah, " beliau bersabda; "Semoga Allah memberkahi kalian berdua di malam kalian."

HR. Ahmad

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ruh Itu Termasuk Urusan Allah

Telah menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah mengkhabarkan kepada kami Isa bin Yunus dari Al A'masy dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah berkata: Aku pernah berjalan bersama Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam di sebuah ladang di Madinah dan beliau bersandar pada batang kurma, kemudian sekelompok orang yahudi lewat, lalu sebagian mereka mengatakan: Maukah kalian menanyakan (sesuatu) padanya? yang lainnya menyahut: Sekiranya kalian bertanya padanya, pasti ia akan menjawab dengan sesuatu yang kalian benci. Mereka bertanya padanya (Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam): Wahai Abu Al Qasim, beritahukan kepada kami tentang ruh! kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berdiri sejenak dan mendongakkan kepalanya ke langit, dan aku tahu bahwa (saat itu) beliau mendapat wahyu sampai selesai lalu bersabda: "Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: "Ruh itu termasuk urusan Rabb-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit." ...

Berlindung Dari Siksa Kubur

Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ishaq bin Ibrahim keduanya dari Jarir kata Zuhair telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wa`il dari Masruq dari 'Aisyah dia berkata; "Dua wanita tua Yahudi Madinah pernah menemuiku seraya berkata; "Sesungguhnya penghuni kubur akan disiksa di kuburan mereka." 'Aisyah berkata; Maka aku mendustakan keduanya dan mempercayainya, lalu keduanya pergi. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang menemuiku, maka aku beritahukan kepada beliau; "Wahai Rasulullah, dua wanita tua Yahudi Madinah telah menemuiku, keduanya beranggapan bahwa penghuni kubur akan disiksa di kuburan mereka." Beliau bersabda: "Keduanya benar, sesungguhnya penghuni kubur akan disiksa dengan siksaan yang dapat didengar oleh semua binatang melata." Kata 'Aisyah; "Setelah itu tidaklah aku melihat kecuali beliau selalu meminta perlindungan dari sika kubur dalam shalatnya." Telah menc...

Sholat Dhuha

َللهُÙ…َّ اِÙ†َّ الضُّØ­َآءَ ضُØ­َاءُÙƒَ، ÙˆَالْبَÙ‡َاءَ بَÙ‡َاءُÙƒَ، ÙˆَالْجَÙ…َالَ جَÙ…َالُÙƒَ، ÙˆَالْÙ‚ُÙˆَّØ©َ Ù‚ُÙˆَّتُÙƒَ، ÙˆَالْÙ‚ُدْرَØ©َ Ù‚ُدْرَتُÙƒَ، ÙˆَالْعِصْÙ…َØ©َ عِصْÙ…...